Dia jalan berlenggang
tak pandang kiri kanan
sesekali tersenyum melambai tangan
bila namanya di panggil orang
Dia tau diri
walau pun suami lama dah pergi
kehormatan diri dijaga rapi
biar pun yang mengoda ramai sekali
Sambil melangkah terbayang wajah-wajah dikasihi
anak jauh mencari rezeki, ada yang jauh ikut suami
dia senang hati biar pun sepi tinggal sendiri
anak anak dah besar semuanya berpelajaran tinggi
ilmu dunia buat rezeki berjaya mereka kuasai
ilmu ugama tarbiyah diri mereka gengam di hati
andai dipanggil pulang dia tak lah susah hati
Dia tersenyum sendiri
terus melangkah menuju destinasi
lenggang berjalan ke kubur suami
biar pun suami lama dah pergi
namun kasihnya tetap tertambat hati
Dia membaca ayat suci
air mata bergenang, kini menitik ke bumi
rindu suami tiada tertahan di hati
ingin segera bertemu cuma takdirnya belum lagi
Dia berlenggang lagi
pulang ke rumah beratnya hati
namun digagahi langkah kaki
insyaAllah esok akan berziarah lagi
Begitulah hari-hari tak terbilang jari
berlenggang cinta kasihnya berlari
pusara suami dikunjungi perkara mesti
andai terhalang tentu ralatnya sepanjang hari
Setia dia bukannya peri
kasihnya bukan sekadar fantasi
hakikat termaktub riwayatnya tertulis dilangkah kaki
cinta suami di persada hati tiada pernah dikhianati
ingin segera bertemu kini cuma menanti hari
Satu Hikayat Cinta - Khalifah
Bangsa negara hanya pesona zaman damai.
Sejarah membuktikan ianya takkan ke mana. Retak damai punahlah impian satu bangsa negara. Jangan didustakan kejadian Tuhan kerana kita tahu engkau bukan aku dan aku tetap bukan engkau.
Baik pulang saja ke jalan agama dari hidup berhayalkan idealisma. Terlebih afdal tarbiyahkan saja, war-warkan kepada kami semua, titipkan di minda anak-anak dari berbagai bangsa di negara kita, ajarkan mereka semua kata Tuhan yang nyata dari Quran....
Dimulakan dengan bismillah ... terjemahannya
Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu).
O mankind, indeed We have created you from male and female and made you peoples and tribes that you may know one another. Indeed, the most noble of you in the sight of Allah is the most righteous of you.Indeed, Allah is Knowing and Acquainted.
Quran, Surah Al Hujurat Ayat 13
